Sudah beberapa bulan ini pemilik suara indah itu setia menunggu saya pulang kerja selarut apapun. Tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab terhadap pekerjaan itu sendiriah yang membuat saya mau tidak mau harus sering bekerja sampai larut, bukan karena mengejar materi (karena memang tidak ada materi yang bisa dikejar :p).
Alhamdulillah pengertian, kesetiaan dan kepercayaan istri saya membuat saya semangat kembali setelah penat seharian bekerja sampai larut. Dengan pengertian itu pulalah ia tidak pernah menunjukkan muka masam dan selalu tersenyum, meskipun saya tahu di dalam hatinya ia sebenarnya kesal juga dengan tuntutan pekerjaan saya yang begitu banyak. Dengan kesetiaannya, ia selalu berdoa dan menunggu saya pulang selarut apapun, meski saya tahu ia sendiri pun sudah cukup lelah juga setelah bekerja seharian di kantornya. Dan dengan kepercayaannya, ia percaya dan tidak penuh dengan kecurigaan dengan bertanya macam-macam. Cukup satu pertanyaan, “Bagaimana pekerjaannya? Sudah bereskah?”.
Dengan tiga hal itulah istri saya memberikan dukungan yang begitu besar kepada saya. Dengan dukungan yang sebesar itu pulalah saya harus dapat membahagiakan istri dan anak saya kelak, walaupun tanda – tanda kedatangan si buah hati belum hadir di tengah – tengah kami. Kebahagiaan dalam arti kata bukan berlimpah materi, tetapi berhasil membangun keluarga yang kokoh dan sejahtera, amin.
Alhamdulillah, malam ini sepertinya saya bisa pulang normal dan tidak larut. Oleh-oleh makanan kecil kesukaannya, mudah-mudahan bisa membuat ia tersenyum lebih lebar lagi, amin.
http://thez82alfajr.wordpress.com/2009/05/01/pengertian-kesetiaan-dan-kepercayaan/
Responses
0 Respones to "Pengertian, Kesetiaan dan Kepercayaan"
Posting Komentar